Diberdayakan oleh Blogger.
اهلا و سهلا بحضوركم

Senin, 13 Mei 2013

KRITERIA PAKAIAN WANITA MUSLIMAH


  1.      Menutup seluruh badan, selain yang di kecualikan.

Allah berfirman :
قل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن ولا يبدين زينتهن إلا ما ظهر منها وليضربن بخمورهن على جيوبهن .....
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “ Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang (biasa) nampak dari pada nya. [1].
Allah berfirman :
ياأيها النبي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهن من جلابيبهن ذلك أدنى أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورا رحيما
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuannmu dan istri-istri orang mukmin :“Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [2]
Ibnu Katsir berkata : Maksudnya mereka tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang ajnabi (yang bukan mahromnya), kecuali bagian yang tidak mungkin mereka sembunyikan. Ibnu Mas’ud berkata : Seperti misalnya selendang dan pakaian, yaitu : “ Tutup kepala yang biasa di kenakan oleh wanita Arab dan pakaian bawah yang biasa mereka tampakkan, maka itu tidak mengapa mereka tampakkan, karena tidak mungkin mereka sembunyikan.[3]

KRITERIA PAKAIAN LAKI-LAKI MUSLIM


Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitab Majmu’ Rosa’ilit Taujihat Al Islamiyah menyebutkan beberapa kriteria pakaian laki-laki seorang muslim.

  • Bersih dan suci.

      Allah berfirman :
وثيابك فطهر
      Dan pakaianmu bersihkanlah.” [1]
Ibnu Katsier berkata : “Cucilah pakaian itu dengan air dan sucikanlah jiwamu dan perbaikilah amalanmu.”
  • Disunnahkan berbentuk gamis. Gamis adalah pakaian yang panjang hingga setengah betis.
Dari Ummu Salamah ia berkata :
كان أحب الثياب الى رسول الله صلى الله عليه و سلم القميص
“Pakaian yang paling  dicintai oleh Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallamadalah pakaian  berbentuk gamis[2]
  • Tidak isbal
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
ما أسفل من الكعبين من الإزار في النار
Apa-apa yang melebihi mata kaki dari pakaian maka ia bagian dari neraka.”[3]

SYARI'AT BERPAKAIAN



            
Pengertian pakaian.
      Secara bahasa : Ibnul Mandzur dalam “Lisanul Arab” berkata :

اللباس  : ما يلبس منه

Apa-apa yang dipakai itu adalah pakaian”.[1] Pengertian ini juga disebutkan didalam Kamus Al Munjid.[2]

      Secara Istilah  : Ibnu Abbas berkata ketika menafsirkan Surat Al-A’rof ayat 31:
اللباس وهو ما يواري السوأة وما سوا ذلك من جيد البز و المتاع
Pakaian itu adalah sesuatu yang menutupi aurot dan yang selainnya berupa kain yang bagus dan perhiasan.”[3]

Disyareatkannya berpakaian.
            Allah berfirman :
            قل من حرم زينة الله التي أخرج لعباده
            Katakanlah siapa mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah di turunkannya untuk hamba-hambanya. [4]
            Dari Ja’far bin Mughiroh dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata: Adalah orang-orang Quraisy thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang, sambil bersiul dan bertepuk tangan, maka Allah menurunkan ayat ini.[5]
            Allah berfirman :
            با بني آدم خذوا زينتكم عند كل مسجد
 Hai anak Adam, pakailah pakainmu yang indah di setiap (memasuki) masjid. (QS. Al.A’rof : 31)
            Ibnu Abbas mengatakan bahwa kebiasaan laki-laki Quraisy adalah melakukan thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang, maka Allah menyuruh mereka untuk berpakaian.[6]

Sabtu, 27 April 2013

HUKUM SHOLAT SUNNAH SAMBIL DUDUK



Bagaimana hukum sholat sunnah sambil duduk, seperti sholat sunnah rowatib dan lain sebagainya ?

Al-hamdulillahi wash-sholatu was-salamu ‘ala Rosulillahi wa ‘ala Ash-habihi wal-mukminina ajma’in.
Seorang Muslim diperbolehkan mengerjakan sholat sunnah dengan duduk. Hanya saja ia cuma mendapatkan pahala separoh dari pahala orang yang mengerjakanya dengan berdiri.sebagaimana hadits Nabi sholallohu ‘alaihi wasalam :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاةِ الرَّجُلِ قَاعِدًا فَقَالَ عَلَى النِّصْفِ مِنْ صَلَاتِهِ قَائِمًا
“ dari Abdulloh bin amru bin al-Ash beliau berkata, “ aku bertanya kepada Rosululloh sholallohu n’alaihi wasalam tentang sholatnya seseorang sambil duduk maka beliau menjawab, dia mendapat separoh dari sholat berdiri “ ( HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad juz 11 hal.475 )
Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam Shohih Bukhori juz 1 hal. 375 dan Imam Muslim Shohih Muslim juz 1 hal.507.
Jadi kesimpulanya, sholat sunnah sambil duduk adalah boleh tetapi hanya mendapatkan pahala separoh. Hal ini jika dilakukan tanpa udzur, adapun jika ada udzur syar’i maka dia tetap mendapatkan pahala yang sempurna sebagaimana hadits Nabi sholallohu ‘alaihi wasalam :
صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
“ sholatlah sambil berdiri maka jika tidak mampu, dengan duduk, jika tidak mampu lagi maka dengan berbaring miring “ ( HR. Bukhori dalam Shohih Bukhori juz 1 hal. 506 juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Nusnad juz 4 hal. 426 )
Wallohu a’lam bish-showab
maroji’ :
1.       Fathul bari jilid 2 hal. 524
2.       Al-fatawa al-‘amah Syaikh Abdurrohman As-Sahim jilid 1 hal 58
3.       Fiqh sunah Sayyid Sabiq jilid 1 hal 134
4.       Fiqh Islam wa Adilatuhu DR. Wahbah Zuhaili jilid 1 hal. 257
5.       Aunul Ma’bud jilid 3 hal.161

MANFAAT GEMAR BERINFAK BAGI KELUARGA


Semua orang mendabakan keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah yang diberkahi oleh Alloh Ta’ala. Menggiatkan seluruh anggota keluarga untuk gemar berinfak merupakan bagian dari pada jalan untuk mencapai keluarga impian tersebut. Orang yang gemar berinfak akan lebih jauh dari rasa egois terhadap diri sendiri sehingga ia akan terlatih dengan sendirinya untuk mengutamakan kewajiban dari ada hak pribadi. Namun lebih dari pada itu banyak sekali manfaat dari berinfa  yang diantaranya : 

1.      Pintu kekayaan
“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” ( Qs. Al-Baqoroh 261 )

“ Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” ( Qs. Al-Baqoroh 245 )
Demikianlah infak yang kita keluarkan dijalan alloh akan dilipat gandakan menjadi 700 kali lipat sehingga tidak mengherankan apabila para sahabat dahulu selalu berlomba untuk berinfak sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Umar bin Khottob r.a. yang datang kepada Rosululloh lalu menginfakan separoh harta yang ia miliki, kemudian Rosululloh bertanya “ apa yang kau sisakan untuk keluargau ? “ beliau ( Umar bin Khottob ) menjawab “ sama seperti itu “ ( sama senilai yang beliau infakan ), tetapi kemudian datang Abu Bakar Ash-Shidiq menginfakan seluruh harta yang ia miliki dan ketika ditanya oleh Rosululloh berapa yang ia tinggalkan untuk keluarganya beliau ( Abu Bakar ) menjawab “ untuk mereka aku sisakan Alloh dan rosul-Nya.

HUKUM SEPUTAR AQIQAH


Aqiqoh merupakan perkara yang disunnahkan untuk dilakukan oleh orang tua yang mendapatakan anugrah berupa anak, bahkan rosululloh bersabda :
كُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ
“ setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh kelahiranya “ ( musnad Ahmad juz 33 hal. 271 )
Imam Ahmad mengatakan jika anak meninggal dalam keadaan masih kecil dan belum diaqiqohi maka orang tuanya tidak mendapat syafa’at dari kematianya ( Aunul-ma’bud juz 8 hal. 28, Umdatul-Qori syarh shohih Bukhori  juz 30 hal. 456 ). Begitu pentingnya sunnah ini maka semestiya orang tua untuk melaksanakan sekuat tenaga, bahkan Imam Ahmad  berkata, jika ia tidak memiliki sesuatu untuk aqiqah maka hendaklah ia berhutang dengan harapan Alloh akan menggantinya karena sungguh ia telah menghidupkan sunnah. ( Taudhihul-ahkam min bulughil-marom juz 4 hal. 380, Al-Mugni jilid 5 hal. 208 )
WAKTU PELAKSANAAN AQIQOH
Menurut Madzhab Maliki , aqiqoh hendaklah dilakukan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan, kalau tidak maka boleh dilakukan pada pekan kedua ( hari ke empat belas ) kalau tidak bisa maka pekan ketiga ( hari ke 21 ) kalau lebih dari itu belum bisa juga maka telah habis sudah waktu aqiqoh. ( al-Muntaqo Syarh Al-Muwatho’ juz 3 hal. 142 ). Demikian pula pendapat Abu Abdillah Al-Busanji dan Ar-Rofi’i dari madzhab Syafi’i ( Al-Majmu’ Syarhul-Muhadz-dzab juz 9 hal. 442-443 ). Adapun menurut Madzhab Hambali tidak ada batasan melaksanakan Aqiqoh bagi yang belum mampu melaksanakan pada hari ketujuh atau ke empat belas kalau belum bisa maka hari ke dua puluh satu kalau belum bisa maka hari ke dua puluh delapan kalau belum bisa maka hari ke tiga puluh lima begitu seterusnya dikiaskan pada hitungan sebelumnya. Hal ini karena menurut Madzhab Hambali sebagaimana qodho’ maka kapan pun ia mampu hendaklah ditunaikan qodho’nya tersebut ( Al-Mugni jilid 5 hal. 211-212 ).  Pendapat Madzhab Hambali ini selaras dengan Lajnah Daimah (

SEMUA SUDAH SURATAN TAQDIR


Rizqi, ajal, untung,  celaka dan segala hal yang terjadi di muka bumi ini telah Alloh tetapkan taqdirnya. Banyak orang yang begitu menggebu untuk mencari kekakayaan dan keberuntungan bahkan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan oleh Agama padahal segalanya telah Alloh gariskan. Di sisi lain ada sebagian orang yang enggan untuk bekerja, dengan enteng seloroh yang biasa diucapkan adalah “ lah, kalau sudah taqdirnya mau gimana ? “. Pada edisi kali ini kami mengajak pembaca untuk mengkaji bagaimana penjelasan para ulama’ berkaitan dengan taqdir supaya kita tidak terjerumus dalam kesalahan dalam memahami taqdir
MACAM-MACAM TAQDIR
Takdir ada empat macam yang kesemuanya merupakan ilmu Alloh, dalam artian merupakan rahasia Alloh yang tidak dapat diketahui oleh seorang pun. Empat macam taqdir itu adalah : 

1.       Taqdir azali ( taqdir umum )
Taqdir jenis ini mencatat semua hal yang akan terjadi di dunia ini. Alloh mencatatnya lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi bersamaan dengan penciptaan pena. Hal ini sebagaimana firman Alloh Ta’ala dan hadits Nabi sholallohu ‘alaihi wasalam :
“ tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” ( QS. Al-Hadid 22 )

HUKUM MELAKSANAKAN DUA AMAL DENGAN SATU NIAT


Bolehkah kita melaksanakan dua amal sekaligus dalam satu niat, misalnya ibadah kurban sekaligus aqiqoh ?
Jahid Purbalingga
Al-hamdulillah wassholatu wasalamu ’ala Rosulillah sholallohu ’alaihi wasalam.
Berkaitan dengan isytiroqun-niyah ( menggabung dua niat dalam satu amalan ) para ulama’ memberikan penjelasan sebagai berikut :
1.       Jika penggabungan tersebut terjadi pada dua amalan yang satu ibadah sedang yang lain bukan merupakan ibadah sperti jika seseorang menyembelih dengan niat berkurban untuk Alloh dan selain Alloh maka ibadahnya batal. Tetapi jika sesuatu yang bukan ibadah tersebut merupakan hasil dari suatu pelaksanaan ibadah maka hal itu tidak mengapa misalnya, orang yang berwudhu atau mandi janabat sekalian supaya badanya fresh maka wudhu atau mandinya sah karena niat yang lain ( fresh ) tidak membatalkan niat wudhu atau mandi dan baik dengan niat atau tidak kesegaran itu akan didapatkan oleh orang yang berwudhu atau mandi.
2.       Jika penggabungan tersebut terjadi pada amalan wajib dan amalan sunnah, dalam hal ini ada beberapa bentuk :
a.       Diterima seluruhnya, Jika tidak bertentangan salah satunya maka keduanya adalah boleh, seperti orang yang mandi janabah sekalian diniatkan mandi jum’at, atau puasa arofah diniatkan pula untuk nyahur hutang puasa, atau puasa nadzar maka keduanya sah.

MEMILIH PENDIDIKAN TERBAIK UNTUK ANAK


Anak adalah aset yang sangat berharga bagi kedua orang tuanya. Anak yang sholih dan sholihah akan senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya baik ketika keduanya masih hidup maupun setelah wafat. Bakti ketika kedua orang tua masih hidup adalah dengan memuliakanya dan bakti ketika keduanya sudah wafat adalah dengan mendo’akanya. Untuk itu wajib bagi kita memenuhi haK pendidikan yang baik dan mampu menuntun anak-anak kita menjadi sholih dan sholihah.
KRITERIA PENDIDIKAN YANG BAIK
Pendidikan yang baik menurut kacamata Islam adalah pendidikan yang mampu menjadikan anak didiknya mengenal jati diri penciptaanya, sehingga ia mampu menjadi manusia seutuhnya. maka pendidikan ini haruslah mempunyai fungsi : 
1.       Sebagai wasilah untuk mengenal Allah swt.
Allah berfirman  dalam al Quran, "Ketahuilah bahwa tidak ada ilah selain Allah (Q.S. Muhammad : 19). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda :
عن عثمان بن عفان قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : من مات وهو يعلم أنه لا إله إ لا الله دخل الجنة.
Dari Utsman bin Affan  Radliyallahu 'anhu berkata: “Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam: “Barangsiapa mati, sedang dia mengetahui bahwa tidak ada ilah kecuali hanya Allah akan masuk Jannah.”(H.R. Muslim) 

Bolehkah Cerai ketika marah ?


Amarah seorang suami terhadap istri seringkali menyebabkan terlontarnya ucapan talak yang kemudian berbuntut pada penyesalan karena ucapan tersebut merupakan luapan emosi sesaat yang seolah lepas begitu saja. Penulis pernah mendapatkan aduan seorang  yang melontarkan ucapan cerai kepada istrinya lantaran cemburu terhadap sms yang masuk di HP sang istri tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu, hal ini membuat sang suami menjadi bingung sehingga mempertanyakan status ucapanya tersebut mengingat ucapanya tersebut sudah terhitung yang ketiga kalinya.
Para Ulama’ menjelaskan bahwa talak ( cerai ) bisa dalam bentuk shorih ( dengan ucapan yang jelas seperti ” kamu aku cerai ) bisa juga dalam bentuk kinayah ( secara tidak langsung seperti ucapan ” pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu. Untuk kalaimat shorih maka tidak perlu adanya satu penjelasan karena maknaya sudah jelas, sedangkan untuk yang kinayah harus ada penjelasan tentang maksud ucapan tersebut, apakah maksudnya cerai atau sekedar perintah untuk bersilaturrohmi. Namun yang jelas keduanya merupakan lafadz yang bisa menyebabkan jatuhnya hukum talak jika diniatkan untuk talak.

URGENSI ILMU


Ilmu sangat penting bagi kehidupan manusia melebihi segala sesuatu, karena dengan ilmu manusia akan bisa meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ali bin Abi Thalib berkata, "Ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu menjagamu sedangkan harta engkaulah yang harus menjaganya. Ilmu adalah hakim sedangkan harta adalah yang dihakimi. Para penumpuk harta akan mati, dan para penuntut ilmu akan senantiasa abadi; tubuh mereka telah tiada sedangkan jiwa mereka masih terkenang di dalam sukma."[1]
KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU
Begitu urgenya menuntut ilmu sehingga Alloh dan Rosul-Nya mewajibkan kepada segenap kaum muslimin untuk menuntut ilmu. Alloh berfirman : "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra':36) dalam ayat yang lain Alloh juga berfirman : "Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan dari mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan din mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya." ( Qs. At-Taubah 122 ). Berkata Ibnu Qayyim mengenai ayat ini, "Allah menganjurkan kaum mukmin untuk tafaqquh fiiddiin yaitu belajar dan mengingatkan kaumnya jika mereka kembali kepadanya (dari medan perang) yaitu ta'lim. Sebab ta'allum wa ta'lim (belajar dan mengajar) itu setara dengan jihad, bahkan bisa jadi lebih utama dari jihad."[2]

MELATIH ANAK BERMASYARAKAT


Anak merupakan generasi yang harus dididik untuk menjadi penerus masyarakat yang Islami maka baik dan buruknya masyarakat kedepan sangat dipengaruhi oleh pendidikan anak-anak pada hari ini, anak kita termasuk bagian dari generasi masyarakat tersebut yang harus kita perhatikan dengan sesksama pendidikan bermasyarakatnya, kesalahan kita dalam mendidik anak bisa menyebabkan kerusakan masyarakat mendatang.
Mendidik anak pada era sekarang merupakan tanggung jawab yang amat berat.  Kerusakan moral masyarakat yang kian parah menjadi persoalan yang meski kita waspadai, jika salah dalam memberikan pendidikan maka akibatnya anak kita akan terseret kepada arus kerusakan tersebut, maka supaya anak kita menjadi generasi yang baik berikut beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan dalam mendidik anak bermasyarakat :
  1.  Latih anak untuk menghormati dan berbuat bak kepada kedua orang tua
Hal ini bisa dilakukan dengan cara melatih anak berkata lemah lembut kepada orang tua, membiasakan anak bersalaman dengan orang tua dan mencium tangan keduanya, melatih anak untuk bersegera melaksanakan perintah orang tua, membiasakan anak meminta izin ketika akan masuk kamar orang tua, selalu menampakan muka manis dan senyum, melatih agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, tidak mencela ketika anak melakukan hal baru atau kesalahan, membiasakan untuk tidak tertawa terbahak-bahak, menjaga sopan santun ketika duduk dan biasakan anak untuk selalu mendoakan kebaikan kepada kedua orang tua. 

KONSEP CINTA DAN PERSAUDARAAN DALAM ISLAM


Cinta dan persaudaraan merupakan perkara yang tidak luput dari aturan Islam, bahkan kita akan mendapati banyak sekali dalil dari Al-Qur’an dan sunnah yang menjelaskan konsep tersebut, maka mengetahui konsep cinta dan persaudaraan ini merupakan kemutlakan yang harus kita ketahui dan amalkan.  
  •   Cinta dan persaudaraan dengan sesama muslim
Islam menjadikan dan mengharuskan adanya kecintaan dan persadaraan sesama muslim, bahkan ia merupakan tali pengikat yang paling kuat, hal ini sebagaimana sabda nabi :
عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « أَوْثَقُ عُرَى الإسلام الْحُبُّ فِي اللهِ ، وَالْبُغْضُ فِي اللهِ
“ Ikatan Islam yang paling kuat adalah cinta karena Alloh dan benci karena Alloh “ ( Al-Mushonnif Ibnu Abi Syaibah juz 6 hal. 170 )
Dalam sabda yang lain Rosululloh juga mengaskan bahwa sesama muslim adalah saudara :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا ، وَلَا تَبَاغَضُوا ، وَلَا تَدَابَرُوا ، وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إخْوَانًا ، الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ : لَا يَظْلِمُهُ ، وَلَا يَخْذُلُهُ ، وَلَا يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا - وَيُشِيرُ إلَى صَدْرِهِ ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ - بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ .كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ : دَمُهُ ، وَمَالُهُ ، وَعِرْضُهُ } أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
 “Janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jangan kalian membeli suatu barang yang (akan) dibeli orang. Jadilah kamu sekalian hamba-hamba Alloh yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak layak untuk saling menzhalimi, berbohong kepadanya dan acuh kepadanya. Taqwa itu ada disini (beliau sambil menunjuk dadanya 3 kali). Cukuplah seseorang dikatakan jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Haram bagi seorang muslim dari muslim yang lainnya, darahnya, hartanya, dan harga dirinya” (HR. Muslim juz. 8 hal.10 )

Sabtu, 16 Februari 2013

Wanita dan Kue Apem

Segarnya udara pagi ini berubah menjadi panas. Semua teman sekelas Sinta di FKIP Unlam gempar. Ternyata ga cuma aku yang dapat SMS dari Sinta. Danu, Dodo, dan teman-teman yang lain juga menerima SMS beautifulsick-nya Sinta. Yang lebih heboh lagi,  Sinta benar-benar berubah. Bajunya yang dulu sopan, sekarang entah ke mana, dia justru pake baju adiknya yang masih kelas 4 SD, kerudungnya juga ilang. Kalau ditanya kenapa, dia bilang “Buat apa-apa nutup-nutupin ketombe, jangan ditutupin, tapi diilangin” katanya meniru gaya iklan di TV. 
Sebenarnya itu semua dilakukan Sinta bukan karena penentangannya terhadap aturan Allah. Semua itu dilakukannya karena ketidak-tahuan. Mungkin Sinta masih belum tahu batas-batas aurat wanita, dan bagaimana pergaulannya dengan lawan jenisnya. Apalagi saat ini aktivitas seperti itu didukung penuh oleh media massa. Begitulah, media massa bisa membuat orang yang baik menjadi jahat, sebaliknya ada juga media massa yang menyeru orang jahat menjadi baik, dan orang baik menjadi lebih baik lagi.
“Maa Syaa Allah…” aku cuma bisa mengurut dada. Danu dan Dodo tidak henti-hentinya ber-istighfar. Ada apa dengan dikau, Sin?

Rabu, 13 Februari 2013

Belajar dari sebuah pensil


Melihat neneknya sedang asyik menulis, Adi bertanya, "Nenek sedang menulis apa?"
Mendengar pertanyaan cucunya, sang Nenek berhenti menulis lalu berkata, "Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi. Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti."
"Apa maksud Nenek bahwa Adi harus dapat menjadi seperti sebuah pensil? Lagipula sepertinya pensil itu biasa saja, sama seperti pensil lainnya," jawab Adi dengan bingung.
Nenek tersenyum bijak dan menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini. Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup."
"Apakah Nenek bisa menjelaskan lebih detil lagi padaku?" pinta Adi.
"Tentu saja Adi," jawab Nenek dengan penuh kasih
"Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya".

Menjadi remaja yang tangguh !

Masa remaja adalah masa transisi antara kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis.
Masa remaja banyak menyentuh perasaan seorang remaja sehingga menimbulkan jiwa yang sensitif dan peka terhadap diri dan lingkungannya. Perkembangan ini ditandai dengan cepatnya pertumbuhan fisikal dan seksual. Akibat dari pertumbuhan fisikal dan seksual yang cepat itu maka timbullah kegoncangan dan kebingungan dalam diri remaja, khususnya dalam memahami hubungan lain jenis.

Rambu-rambu dalam belajar


Tak perlu seseorang pungkiri,segala sesuatu di dunia ini membutuhkan ilmu lebih-lebih akhirat. Akan tetapi berbeda-beda orang menyingkapi ilmu. Diantaranya ada yang males-malesan dalam mencari ilmu,berbagai alasan mereka cari untuk menghindari sebuah kewajiban itu. Ada juga yang semangat sekali dalam mencari ilmu. Akan tetapi dalam mencari ilmu agama tidaklah cukup bermodal semangat saja. Karna, seorang penuntut ilmu haruslah tahu rambu-rambu yang telah digariskan syari’at dalam menuntut ilmu agama. Agar seorang penuntut ilmu tidak bingung dalam menghadapi seruan dari banyak kelompok-kelompok da’wah. Dan yang paling penting, agar si penuntut ilmu tidak jatuh kepada pemahaman yang salah atau menyimpang.

Pada zaman sekarang berbagai kelompok menawarkan jalannya dalam mempelajari dinul islam (agama islam). Masing-masing pihak sudah pasti mengeklaim jalannya sebagai yang terbaik dan benar. Melalui berbagai cara mereka berusaha meraih pengikut sebanyak-banyaknya. Perlu kita lihat di sekililing kita. Ada kelompok yang menawarkan jalan dengan ikut hura-huranya politik, ada yang menyeru umat  untuk segera mendirikan khilafah islamiyah, ada juga yang berkelana dari daerah satu ke daerah lain mengajak manusia  ramai-ramai ke masjid.

Rahasia di balik syahadat


Seiring dengan perjalanan sejarah, masih terlintas dibenak kita sebuah peristiwa memilukan hati dan sangat mengguncangkan jiwa. Peristiwa yang sarat kesedihan dan kegundahan mendalam. Peristiwa yang menuntut ketegaran sang pengemban risalah, bahkan eksistensinya  dipertaruhkan. Inilah peristiwa yang menimpa Rosululullah, Tepatnya pada bulan Rajab tahun kesepuluh dari kenabian, ketika beliau mendatangi Pamannya Abu Tholib dipenghujung hayatnya. Sementara itu Abu Jahal sudah berada disisinya. Kemudian beliau berkata,
 يَا عَمْ قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا الَله كَلِمَةٌ أَشْهَدٌ لَكَ بِهَا عِنْد الله
            Paman, katakan la ilaha illallah,, suatu kalimat yang dapat saya jadikan hujah disisi Allah."
 Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayah berkata, “Wahai Abu Thalib, apakah kamu membenci agama Abdul Mutholib? “keduanya terus berbicara kepada Abu Thalib, sehingga pada akhirnya Abu Thalib mengucapkan bahwa dia berada diatas agama Abdul Muthalib.Kemudian Nabi Saw berkata, “Aku akan memohonkan ampunan untuk anda selama tidak dilarang." (Mutafaqun 'alaihi). Lalu, turunlah ayat yang menegur beliau,
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni naar Jahannam. (QS. 9:113)

  ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO