Menjadi remaja yang tangguh !
Masa remaja adalah masa transisi
antara kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan
mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan
sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi
tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup
generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis.
Masa remaja banyak
menyentuh perasaan seorang remaja sehingga menimbulkan jiwa yang sensitif dan
peka terhadap diri dan lingkungannya. Perkembangan ini ditandai dengan cepatnya
pertumbuhan fisikal dan seksual. Akibat dari pertumbuhan fisikal dan seksual
yang cepat itu maka timbullah kegoncangan dan kebingungan dalam diri remaja,
khususnya dalam memahami hubungan lain jenis.
Dari keadaan yang dihadapi remaja ini akan menimbulkan dua masalah. Pertama dorongan seksual kerana ingin membuktikan bahwa diri telah dewasa sehingga berakhlak yang kurang sopan di tengah masyarakat, sehingga orang ramai menilai bahawa remaja hanya menimbulkan masalah. Padahal ketika itu remaja sedang meraba-raba dalam mencari jatidirinya.Kedua, mungkin juga remaja hilang kendali dalam dirinya sehingga lebih cenderung mengikuti nafsunya itu, ataupun remaja lebih suka menyendiri dan menutup diri.
Remaja yang merasakan bahwa fisikalnya
sudah seperti orang dewasa sehingga ia merasa pula harus bersikap seperti orang
dewasa untuk menutup keadaan dirinya yang sebenar harus memahami bahawa
anggapannya itu hanya sekadar imitasi atau peniruan. Untuk itu remaja harus
pandai mengendalikan diri dalam menghadapi dunia yang penuh dengan pancaroba
dan gejolak ini. Hindarilah dari hanya mengikut kehendak hati, tapi gunakanlah
fikiran agar setiap keputusan yang diambil benar-benar mengikuti citarasa ibu
bapa, masyarakat dan agama.
Keinginan remaja terhadap sesuatu
kadang kala tidak dapat dipenuhi karena dihalangi oleh ketentuan agama dan adat
kebiasaan di tengah masyarakat. Pertentangan itu semakin kelihatan jika remaja
menginginkan sesuatu hanya menurut selera dan kehendaknya saja. Mereka
berpakaian yang tidak senonoh, menonton video lucah dan berperangai tidak manis
di pandang mata, padahal semua perbuatan ini berlawanan dengan ketentuan agama
dan nilai-nilai murni. Bagi remaja yang padai menempatkan dirinya pada posisi
yang betul maka dia akan menghindari segala keinginan yang tercela dari
kehidupannya.
Pertentangan antara keinginan remaja dengan
ketentuan agama ini menyebabkan jiwa remaja memberontak dan berusaha menepis
kenyataan itu dengan menurutkan kata hatinya.Remaja yang berhemah tinggi dan
berakhlak mulia serta mempunyai lingkungan keluarga yang menjalankan perintah
agama, maka perkara ini dengan mudah mereka hadapi. Namun bagi remaja yang
telah terlanjur melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan perintah agama
hendaklah berusaha memperbaiki diri agar tidak sentiasa terlena dengan sesuatu
pengaruh dan kenikmatan yang bersifat semantara itu.
Demikianlah di antara pengaruh atau
gejolak jiwa yang terjadi dalam diri seorang remaja. Semuanya memerlukan
perhatian remaja dalam memahami dirinya sendiri, serta perhatian ibu bapa agar
ada saling pengertian dalam menghadapi dan memahami seorang insan yang
berstatus REMAJA.
Perkembangan
teknologi komunikasi yang menyebar berbagai informasi dan hiburan budaya pop,
kini semakin deras dan takkan mungkin bisa dibendung hanya dengan mengurung
anak di rumah atau dengan menyediakan berbagai fasilitas canggih di rumah.
Sesuai dengan perkembangannya,
anak-anak putri masa kini tak mungkin dipingit seperti cerita novel Siti
Nurbaya, karena kehidupan menuntut mereka untuk tampil lebih luwes dan lebih
bergaul dengan dunia luar. Dengan demikian, berbagai acara darmawisata,
diskotik, nonton, ikut klub olahraga, sudah menjadi bagian acara rutin remaja.
Hampir semua remaja di belahan dunia
mana pun sekarang ini berada dalam situasi yang penuh godaan dengan semakin
banyaknya hiburan di media yang menyesatkan.
Dengan informasi yang terbatas dan
perkembangan emosi yang masih labil, mereka sudah dihadapkan pada berbagai
godaan seperti film-film Barat yang menawarkan nilai-nilai sangat bertentangan
dengan nilai-nilai budaya Timur.Apalagi hari makin hari dunia makin menarik
dengan isinya. Bahkan di zaman sekarang ini teknologi semakin maju. Begitu juga tak sedikit pula remaja yang
terkecoh dengannya. Kemaksiatan sangat mudah kita dapatkan di zaman sekarang
ini. Bahkan masjid pun menjadi tempat untuk bermaksiat.
Maka dari itu Remaja yang beriman
akan mengerti bahwa rasa kebebasan yang timbul dari dalam dirinya itu bukan
selamanya harus dituruti, tetapi harus diatasi dengan cara yang bijaksana.
Memang betul dalam satu aspek remaja memerlukan kebebasan untuk menentukan
keputusannya, namun dari aspek lain remaja masih memerlukan orang tua untuk
membimbing dan memberi tunjuk ajar kepadanya. Jadi berfikirlah secara positif
agar tuntutan dalam diri itu tidak mengalahkan tuntutan dan kehendak mulia
orang tua terhadap diri anaknya. Jika ini dapat diatur secara efektif maka
tidak akan timbul konflik kejiwaan dalam diri seorang remaja. Kalaulah seorang
remaja selalu mengikuti hawa nafsunya maka ketahuilah hawa nafsu tak akan
membawa seseorang menuju kebaikan melainkan kebinasaan atau kesesatan.
Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an Surat
Shod : 26 :
وَلا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ
اللَّهِ
“dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.”Setiap remaja harus mempersiapkan
diri sebagai khalifah Allah. Mereka harus mempunyai tujuan dan kesungguhan
sebagai insan yang taat dan kreatif. Tujuan hidup yang tidak bercanggah dengan
kehendak Islam hendaklah disemai ke dalam diri seorang remaja jika mereka mau
berjaya dan maju sebagai generasi yang cemerlang dan diberkati.
Karna tujuan asli sendiri dalam penciptaan manusia hanyalah untuk
menyembah Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam Qur’an Surat Adz Dzariyat : 58 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.Seorang remaja harus
menyadari semua ketentuan-ketentuan agama itu
baik bagi dirinya. Bukanlah agama (islam) melarang sesuatu karna kemauannya atau
mengikuti hawa nafsunya sendiri melainkan semua itu demi kebaikan, kesucian
seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam Qur’an Surat An Najm : 3 & 4:
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى
(4)
“dan tiadalah
yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya (Muhammad)”.
Maka jelaslah
sudah segala larangan atau perintah dari agama bukanlah kemauan atau hawa
nafsunya sendiri. Akan tetapi semua itu wahyu yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad. Maka dari itu seorang remaja harus selalu menundukkan akalnya atau
hawa nafsunya dihadapan Al qur’an dan Al hadist yang shahih. Jadilah remaja
yang selalu mendapat ridho-Nya (Allah) tanpa ridho-Nya seseorang tak akan bisa
melakukan sesuatu. Maka solusi tepat agar bisa menjadi remaja yang tangguh dan
ramah lingkungan, hendaknya seorang remaja selalu belajar dan belajar ilmu
agama (islam). Selagi umur masih muda, sebagaimana sabda Rasulullah : “….Gunakanlah
masa mudamu sebelum masa tuamu (dalam kebaikan)” Al hadist.
Wallahu a’lam bish showab.
Posting Komentar